Baik Baik Saja
Revisi karya akhir tertolak lagi. Pembimbing jebolan the ivy league ini memang suka nyinyir
kalau sudah menyangkut pengolahan data dan pendalaman analisis. ‘Variabelnya
nggak stasioner dan pengambilan sudut pandangnya kurang seksi’ katanya. Andai
dia bisa melihat bagaimana bentuk bibirnya saat mengomel itu, ia juga harus
merevisi definisinya tentang stasioner dan seksi.
Cuaca buruk dan serangan hama menjadi kombinasi yang paling
pas untuk menghembuskan kabar gagal panen. Ditambah menipisnya persediaan di
pasar, peristiwa ini membawa harga komoditas pertanian melambung tinggi. Sesuai
dugaanku, warung langganan sebelah juga tak mau kalah dalam mengatrol harganya.
Setidaknya ia tidak menagih wi-fi gratisan yang bisa kuakses dari sudut kamar.
Kasus korupsi dalam salah satu badan usaha milik negara
terendus. Proyek percepatan pembangunan pembangkit listrik digerogoti hingga
triliunan rupiah. Nama-nama yang diduga kuat terlibat dalam kebusukan ini
terkuak satu per satu, tidak terkecuali petinggi yang duduk di kursi senayan.
Seketika karir yang dibangun runtuh akibat bermain setrum.
Ah, terserah! Aku tak peduli lagi dengan semua itu.
Duniaku sudah teralihkan. Kulepaskan semua tetek bengek kehidupan
yang hanya menjadi beban pikiran. Karena pada hari ini, setelah sekian lama,
angin membawa kita pada sebuah pertemuan.
Baru separuh pandanganku menyapu aula pameran buku ini, mataku
harus berhenti pada satu sudut tempatmu berdiri. Aku hanya tersenyum sendiri
melihatmu yang tak bisa menghilangkan kebiasaan lama: memegang buku dengan
tangan kiri dan menggaruk hidung dengan telunjuk tangan kanan. Syukurlah, rupanya
kau baik-baik saja.
Setelah sama-sama membuat keputusan berat itu, kita berdua
tahu bahwa tidak akan ada alasan yang mudah untuk bertatap muka. Kita terpisah
dengan dengan garis yang tergores di atas takdir. Dibalik dinding masing-masing,
ada janji untuk terus hidup dan tumbuh. Mungkin suatu saat kita bisa melipat
jarak dengan pemahaman yang lebih baik.
Kini kita benar-benar bertemu. Walaupun tanpa direncanakan,
walaupun pada akhirnya hanya saling menyapa dengan anggukan sopan, aku sudah cukup
senang bahwa kau baik baik saja.
Dalam miliar-jengkal tempat di dunia ini, manusia dipertemukan
dan dipisahkan. Dalam sekian jeda waktu yang terlewat, manusia diperkenalkan
dan dilupakan. Dunia ini berputar menyeimbangkan apa yang datang dan apa yang
pergi.
dan aku pun tetap berjalan…
Entah bagaimana kelanjutan nasib bab empat, entah sampai
basis poin berapa harga cabai merangkak, entah nama politikus siapa lagi yang bakal
dicatut, aku tak peduli. Aku hanya ingin tahu bahwa kau baik-baik saja.
Dago, 23-12-15
gambar dari sini
Comments
Post a comment