SMT: Muslim Rikkokai

Barangkali salah satu ketidaknyamanan menjadi minoritas
adalah melakukan segala sesuatu sendirian, sulit menemukan teman untuk bersama
sama menjalani ibadah di bulan Ramadhan. Hal ini mengusik saya untuk mengajak
teman-teman muslim ASEAN yang ada di asrama Rikkokai untuk setidaknya
bersama-sama memeriahkan bulan Ramadhan. Saya pun berinisiatif membuat grup
chat whatsapp.
Di asrama tempat saya tinggal terdapat 8 orang muslim yang berasal dari Indonesia, Malaysia, dan Brunai Darussalam. Walaupun satu asrama dan satu kampus, kami tidak terlalu sering bertemu mengingat kelas yang kami ambil berbeda-beda. Kalaupun ketemu biasanya itu di dapur atau toilet dan tak banyak interaksi yang dilakukan.
Lewat cara klasik, acara pertama yang kami buat adalah: buka bersama. Saya mengajak mereka untuk buka bersama di sebuah restaurant italia dekat asrama, Prone Pane. Pemilik restaurant ini adalah seorang muslim Banglades yang menyediakan makanan halal dan tempat shalat di dalam restaurannya. Semua sepa…
Di asrama tempat saya tinggal terdapat 8 orang muslim yang berasal dari Indonesia, Malaysia, dan Brunai Darussalam. Walaupun satu asrama dan satu kampus, kami tidak terlalu sering bertemu mengingat kelas yang kami ambil berbeda-beda. Kalaupun ketemu biasanya itu di dapur atau toilet dan tak banyak interaksi yang dilakukan.
Lewat cara klasik, acara pertama yang kami buat adalah: buka bersama. Saya mengajak mereka untuk buka bersama di sebuah restaurant italia dekat asrama, Prone Pane. Pemilik restaurant ini adalah seorang muslim Banglades yang menyediakan makanan halal dan tempat shalat di dalam restaurannya. Semua sepa…