Sakura
Aku masih menyelipkan jemari di balik saku jaket seperti minggu-minggu sebelumnya. Tapi tak lagi kutundukkan wajahku menghindari terpa angin sisa musim dingin. Kutinggalkan syal dan kupluk agar tak mengganggu pengelihatan. Barangkali aku masih menggigil, tapi siapa pula yang tidak bersemangat untuk melihat corak indah yang selama ini bersembunyi dalam kucup: sakura. Tak biasanya taman seramai ini. Sebelumnya aku hanya menghabiskan waktu bersama merpati dan beberapa paruh baya dengan anjingnya. Kini orang-orang menggelar tikar, membuka kotak-kotak makanan, serta menegakkan gelas-gelas. Tak Peduli sebotol jus atau sekaleng kola yang mereka minum, semua bersula dalam kegembiraan. Maaf, tak bisa kupenuhi permintaanmu.Tak bisa kupetik bunga sakura walau setangkai pun. Tak tega kulepaskan rekah merah itu dari tempatnya berjuntai. Tak mau kulayukan kelopak anggun itu hanya karena ingin kaumiliki. Maaf, aku juga tak janji bisa menceritakan betapa indahnya. Entah bagaimana menyu